Sesampai di warnet, aku disambut dengan udara dingin yang langsung membasmi seluruh keringatku. Lalu aku masuk ke ruangan biling. Disana ada kakakku yang sedang chatting.
“ De, ganti baju dulu baru main game. “ kata kakakku tanpa menoleh ke arahku.
” Hhe.. ” jawabku. Aku hanya bisa tersenyum mendengar perkataannya. Tau aja kalo adeknya ini mau maen game. Mana komp kesayangan aku lagi nganggur lagi. Huaaaa.... Seneng bangettttt!!!!!
Setelah ganti baju aku langsung duduk di komp 12. Yippie.. itu komp kesayangan aku. Hho.. jadi, langsung aja aku masukin username free. Dan sesegera mungkin memainkan game kesukaan ku ” AUDITION ”. Aku ingat kalo nanti malam aku ada jadwal buat ngetes anak baru yang mau masuk clan kami ’ Emo_Style ’. Di clan ini kami bebas mengekspresikan diri kami. Leadernya kenwin, seorang Emo sejati di Kota Batam. Dan Vinz kakaknya kenwin sekaligus wakilnya. Dan aku adalah tester untuk cewek dan sekaligus disainer style yang di pakai untuk bettle. Dan sebagai tester aku harus siap siaga. Walaupun aku sering lupa, tapi kalo ingat pasti langsung aku kerjain. Sayangnya waktu aku oL tuh anak baru gak oL. Jadi nya test tetap dilaksanakan nanti malam jam 7.
Siang ini sepi yang oL. Anggota clan aku aja gak ada yang oL. Hhu.. pada kemana aja sih mereka. Mana k’ kenwin dan k’ vinz gak oL lagi. Hhu.. untung waktu cepat berlalu. Sekitar jam 4 sore aku pulang ke rumah bersama abang ku. Tapi, biasanya kalo udah pulang ke rumah aku gak boleh lagi ke warnet. Apalagi ini udah hampir gelap.
“ De, sampe rumah langsung tidur ya.. gak usah main lagi tadi sudah maen kan ? Kalo ada pr buat pr dulu. Mama belum pulang. “ Yap, itu pesan kakak yang disampein sebelum aku puang ke rumah. Begitu sampe rumah aku pun langsung melaksanakan tugas ku. Dan abang ku belum pulang ke rumahnya. Karna mama belum pulang.
Kringgg.. Kringg..
Tiba – tiba telepon rumahku berbunyi. Dan di angkat sama abang. Palingan itu temen kakak, atau mungkin teman abang. Hhu.. kayaknya aku memang gak bisa oL malam ini. Sial.... Sial... Sial..
” De, ambil BPKB mobil di laci lemari kamar. Tadi kakak nelpon, katanya suruh antar ke warnet. Papa nak berangkat ke tebo. ” teriak abang dengan nada yang tidak terlalu tinggi.
Oh , god…!!! Keberuntungan memang sedang berpihak kepada ku. Cihuyy!!!! Aku bisa oL. Dengat cepat aku mengambil BPKB dan jacket parasut biru. Karena udara malam terlalu membahayakan untuk kesehatanku. Aku harus memakai jacket. Padahal aku udah pake baju lengan panjang. Tapi gak papa yang penting aku bisa oL. Lalu aku berangkat menuju warnet menggunakan motor mio yang serba hitam. Coz, neh motor di daftarin abang club motor mio_djarumblack. Hho.. jadi wajar kalo warnanya serba hitam. Pada saat diperjalanan suasana sepi, sunyi, gelap lagi. Gak kayak biasanya, mana abang aku kayak nya serius banget bawa motor. Hhu. Dari pada aku mikirin itu, mending aku mikirin lagu ama kecepatan buat ngetes tuh anak baru.
Setelah beberapa menit... tiba – tiba ada cahaya putih yang sangat menyilaukan.
” Aaaaaaaaaaaaaa” teriakku dan ” Citttttttttttttttttttttttttttttttt.. Brukkk”.
Tiba – tiba semua menjadi gelap, bahkan gelap banget. Didepan ada sebuah pintu, aku ragu untuk membukanya dan aku memutuskan untuk membukanya. Lalu aku membuka pintu yang berada di depan ku. Dan dibalik pintu itu aku melihat seperti ada party yang sedang berlangsung. Disini ramai sekali, tapi suaranya tidak terlalu bising. Dan oh god. Dia ? Fitri.. Dia kembali. Dia datang. Aku sangat senang. Akhirnya dia menepati janji. Karena sudah 2 tahun aku menantinya. Karena ingin segera menemuinya dan banyak hal ingin ku tanyakan bahkan ku ceritakan. Aku berlari berlari berlari.. menuju fitri. Tapi, aku tak bisa mencapai nya. Dia melambai kan tangan nya.
Dan berkata, ” Selamat tinggal, jangan pernah ingat aku lagi. Aku sudah menepati janjiku dan aku harus segera pergi. Daaaaaaa. ” ucapnya singkat.
Kata – katanya itu seperti mengandung arti bagiku. Tapi aku tidak mau lagi berpisah dengan nya.
” Fit... Fitriii tunggu... kamu gak boleh pergi lagi. ” teriakku berusaha mencegahnya. Namun, semua itu terlambat. Dia sudah memasuki mobil, mobil hitam yang membawanya pergi menghilang dari pandangan mataku. Tiba – tiba cahaya putih yang menyilaukan itu datang lagi.
Aku terbangun, aku sedang berada di tengah jalan dan melihat orang ramai menuju kerahku. Kepalaku terasa berat dan aku kembali terbaring.
Tak lama kemudian, aku mendengar sesuatu. Dan kali ini aku mendengar seseorang, oh bukan.. bukan seseorang.. lebih dari satu.. “ De’, de’ bangun de’.. “ Ucap salah seorang. Lalu ada lagi yang berkata, “ De’ bangun.. pliss.. “ ucapnya, ini seperti suara yang aku kenal. Dan dengan segenap keberanian aku membuka mataku. Benarkan.. aku kenal suara suara itu. Itu suara mama, papa, kakak dan abangku. Aku ingin berbicara dan segera duduk. Tapi, semua badan ku terasa sakit. Kepalaku berat sekali, mama menangis, yang lainnya tersenyum bahagia. Sepertinya mereka semua sedang menunggu ku. Tapi , apa yang terjadi ? Apa yang telah terjadi padaku ? Dan mengapa aku berbaring disini ? Apa yang mereka tunggu dariku ? Kenapa aku ? Seharusnya sekarang aku sedang bermain game. Tapi, ada apa ini sebenarnya ? Lalu aku teringat.. Kalau tidak salah tadi bertemu fitri. Tapi dimana dia sekarang..
” Kak, Fifit mana ? Ini dimana ? ” tanyaku dengam suara yang lemas dan ragaku yang masih terbaring diatas kasur dan diruangan putih – putih ini.
” Fifit ? Siapa ? Dede’ istirahat dulu. Tadi malam dede’ kecelakaan sama abang. ” ucap kakak.
Aku langsung melirik abangku, seakan membaca pikiranku abang langsung berkata,
” Abang gak papa kok, cuma kening abang yang luka sedikit. ” abang menjawab sambil memegang kepalanya yang memang terbalut perban.
Setelah agak enakan, abang dan kakak menceritakan semua yang terjadi semalam. Papa segera berangkat ke tebo karena urusan pekerjaan yang penting dan mama sedang mengurus administrasi untuk mengeluarkan ku dari rumah sakit ini. Ternyata semalam aku kecelakan, dan pingsan sampai tadi pagi. Dan party, serta pertemuan ku dengan fitri itu ternyata hanya mimpi, mimpi yang membuat aku teringat kembali akan sahabat lamaku yang mungkin sudah melupakan janjinya bahkan diriku. Oh, God.. Evidently all that of only of my dreams. I hated her. I hated his promise. I hated. But, why I’m always waiting her ? Shittt…
Semenjak kecelakaan itu aku semakin sering teringat dia. Aku berfikir mimpi itu adalah pertanda. Tapi pertanda apa ? Apakah ia benar – benar meminta aku melupakannya ? Tapi kenapa ? Apakah aku terlalu berharap untuk terus menjadi sahabat terbaiknya ? Apa aku terlalu egois ? Pertanya demi pertanyaan. Terus muncul. Namun, tak satupun yang dapat ku jawab.
Setelah 2 hari tidak masuk sekolah karena peristiwa itu. Sekarang aku bisa kembali lagi ke sekolah tercintaku ini. Untungnya UN sudah selesai, jadi aku bisa santai dan tidak perlu pusing mikirin pelajaran apa saja yang sudah ku lewatkan.
0 comments:
Post a Comment